A.
Materi
I : “Potret dan Potensi Perikanan Budidaya di Kabupaten Gresik” oleh Johar
Gunawan, S.Pd., S.E., M.M selaku Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.
Ø Gresik sebagai salah satu kabupaten di
Provinsi Jawa Timur, yang mempunyai potensi di bidang perikanan, khususnya perikanan budaya.
Ø Jumlah pembudidaya ikan 20.279 orang,
yang terinci pemilik 15.279 orang dan pandega 4.550 orang
Ø Luas lahan budidaya di Kabupaten Gresik
sebesar 28.653 Ha dengan produksi ikan/udang
pada tahun 2023 sejumlah 152.917,476 Ton.
Ø Tambak di Kabupaten Gresik terdiri dari
tambak intensif seluas 32 Ha, semi intensif 65 dan tradisonal plus. Sebagian
besar budidaya di Kabupaten Gresik didominasi oleh budidaya
tradisional/tradisional plus. Berdasarkan jenis komoditas yang dibudidayakan Budidaya ikan/udang di Kabupaten Gresik
sebagian besar menggunakan sistem
polikultur dan monokultur.
Ø
Beberapa
masalah usaha perikanan budidaya di Kabupeten Gresik diantaranya adalah:
-
Produktifitas
lahan tambak masih relatif rendah
-
Sedimentasi
saluran irigasi tambak (penanganan terbentur kewenangan)
-
Adanya
bencana tahunan berupa banjir dan Rob
-
Ketersedian
benih ikan/udang yang berkualitas dan hampir seluruhnya dari luar daerah
-
Belum
menerapkan manajemen usaha yang baik
-
Tingginya
harga pakan
-
Penerapan CBIB
Masih Rendah, (mulai persiapan lahan sampai pasca panen)
Ø
Adapun
harapan dalam budidaya perikanan di Kabupaten Gresik :
-
Perlunya
peningkatan produktifitas guna peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
pembudidaya ikan
-
Penyerapan
tenaga kerja baik dalam proses produksi, pemasaran maupun pengolahan hasil
perikanan
-
Mampu
menjadi percontohan bagi pembudidaya yang lain
-
Dll
Ø
Kebijakan
pembangunan “NAWA KARSA”, KARSA untuk mewujudkan Agropolitan sektor perikanan
diantara :
-
Go
Tani sektor perikanan
-
Tekno
park berbasis minapolitan
Ø
Adanya
Kampung Perikanan Budidaya Bandeng di Desa Pangkahwetan Kecamatan Ujungpangkah
sesai dengan Kepmen KP Nomor 64 Tahun 2021 dan Keputusan Bupati Gresik Nomor
523/563/HK.437.12/2021, dimana model kampung perikanan yang menggambarkan
proses produksi ikan bandeng mulai dari Hulu yakni proses budidaya ikan bandeng
dari pendederan sampai ukuran konsumsi dan Hilir yakni proses panen-pengolahan
dan pemasaran.
B.
Materi
II : “Budidaya Ikan Nila” oleh Ratna Heri Sulistyowati, S.Pi. selaku Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas
Perikanan Kabupaten Gresik.
Ø
Ikan
nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan yang toleran terhadap
perairan payau maupun laut / memiliki toleransi salinitas yang tinggi (Euryhaline).
Memiliki keunggulan seperti daya tahan tubuh tinggi terhadap serangan berbagai
macam penyakit, toleran terhadap suhu rendah maupun tinggi, pertumbuhan cepat
serta pelang pasar nila cukup besar baik dipasar local maupun ekspor.
Ø
Teknik
Pembesaran Ikan Nila :
1)
Persiapan
Lahan
2) Pengeringan,
kolam dikeringkan dengan cara dijemur . penjemuran
biasanya diberlangsung selama 3-4 minggu
3)
Pembuangan
Lumpur,
pembuangan
lumpur dilakukan dengan pencangkulan dasar berwarna hitam yang berasal dari
sisa pakan yang tidak habis.
4)
Pembatasan
hama,
Menggunakan
saponin sebanyak 200 Kg/Ha, untuk lahan Budidaya seluas 2000 m2
menggunakan 40 kg saponin.
5)
Pengapuran,
Kapur ditebarkan
ke seluruh tambak, tujuannya untuk membunuh bibit penyakit atau membunuh ikan
tersisa di kolam setelah pengeringan sekaligus untuk menetralkan pH tanah
6)
Pemupukan
dasar,
Pemupukan dilakukan untuk mengembalikan kesuburan
tanah dengan cara disebar secara merata dengan menggunakan pupuk SP36 300kg per
Ha dan pupuk urea 200kg per Ha.
7)
Pengisian Air,
Pengisian air antara 25-30 cm, sumber air untuk kolam
pembesaran nila salin dengan salinitas 5-10 ppt.
8) Pembesaran
Benih,
Penebaran benih sebanyak 20.000 ekor dengan ukuran
kolam selebar 2000 m2 dengan ukuran benih 5-7 cm.
9)
Pemberian Pakan,
Dalam manajemen pemberian pakan pada budidaya
pembesaran nila salin dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan umur dan
kepadatan ikan nila salin. Pemberian pakan adalah 1:1,5. Dalam pemberian
pakan dilakukan penambahan probiotik dan vitamin C.
10) Pemanenan
Pemanenan dilakukan dengan dua cara panen persial dan
panen total.Panen persial dilakukan pada umur 80 hari untuk menanggulanggi
kepadatan dan untuk mempercepat pertumbuhan,Sedangkan panen total dilakukan
pada umur 120 hari,dengan tingkat kelangsungan hidup 60%.
Last updated 2024-06-19