Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 44 A dinasperikanangresik@gmail.com
Selamat Datang Di Website Dinas Perikanan Kab. Gresik
...
Temu Lapang Paket Percontohan (DAK) Budidaya Vaname dan Ikan Bandeng di Desa Purwodadi Kecamatan Sid

A.    Materi I : “Penerapan Kriteria dan Standart CBIB” oleh Ratna Heri Sulistyowati, S.Pi. selaku  Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.

Ø  Prinsip Budidaya Ikan yang baik ada 4 yakni : Biosecurity (Keamanan Biologi), Food Safety (Keamanan Pangan), Enviromental Friendly (Ramah Lingkungan), Social economy (Sosial Ekonomi)

Ø  Kontaminasi yang membahayakan keamanan pangan meliputi Kimia (Logam berat, organochlorine/pestisida, antibiotika dll), Biologi (mikroorganisme), dan fisika (serpihan kayu, logam, rambut dll)

Ø  Pedoman CBIB, meliputi :

1)    Lokasi, unit usaha budidaya berada pada lingkungan yang sesuai, di mana resiko keamanan pangan dari bahaya kimiawi, biologis dan fisik diminimalisir.

2)    Suplai Air, Unit usaha mempunyai sumber air pasok yang baik danterhindar dari sumber polusi, air pasok untuk Budidaya harus tidak menimbulkan bahaya keamanan pangan.

3)    Tata Letak dan Desain, Area usaha budidaya hanya digunakan untuk pembudidayaan ikan, Unit usaha budidaya mempunyai desain & tata letak yang dapat mencegah kontaminasi silang.

4)    Kebersihan Fasilitas dan Perlengkapan, Unit usaha budidaya dan lingkungannya dijaga kondisi kebersihan dan higienis. Dilakukan tindakan pencegahan terhadap binatang & hama penyebab kontaminasi. BBM, bahan kimia (desinfektan, pupuk, reagen), pakan dan obat ikan disimpan dalam tempat yang terpisah dan aman.

5)    Persiapan Wadah Untuk Penebaran, Wadah budidaya dipersiapkan dengan baik sebelum penebaran benih. Dalam persiapan wadah dan air, hanya menggunakanpupuk, probiotik dan bahan kimia yang direkomendasikan.

6)    Pengelolaan Air, Dilakukan filtrasi air atau pengendapan serta menjamin kualitas air sesuai untuk ikan dibudidayakan, Monitor kualitas air sumber secara rutin untuk menjamin kesehatan dan kebersihan ikan yang dibudidayakan.

7)    Benih, Benih sehat bersertifikat berasal dari hatchery yang bersertifikat dan atau memiliki sertifikat bebas penyakit dan obat ikan.

8)    Pakan, Pakan Ikan yang digunakan memiliki nomor pendaftaran/ sertifikat yang dikeluarkan . Pakan ikan disimpan dengan baik dalam ruangan yang kering dan sejuk untuk menjaga kualitas mutu serta digunakakan daluwarsanya.

9)    Obat Ikan, Bahan Kimia dan Substansi Berbahaya, Hanya menggunakan obat ikan, bahan kimia dan biologis yang diijinkan (registrasi dari DJPB). Obat ikan yang diijinkan digunakan sesuai petunjuk dan pengawasan. Obat ikan, bahan kimia dan biologis disimpan denganbaik sesuai spesifikasi. Obat ikan, bahan kimia dan biologis sesuai pada label. Dilakukan test untuk mendeteksi residu obat ikan & bahan kimia dengan hasil dibawah ambang batas. Obat ikan, bahan kimia dan susbtansi biologi memiliki label yang jelas dan lengkap tentang komposisi, dosis, indikasi, cara penggunan, masa daluwarsa dan periode withdrawl dalam bahasa Indonesia.

10) Penggunaan Es dan Air, Air minum dan air bersih tersedia dalam jumlah yang cukup untuk panen, penanganan dan proses pencucian. Es hanya berasal dari pemasok yang direkomendasi dan menggunakan air bersih. Es Diterima Dalam Kondisi Saniter. Es ditangani dan disimpan dalam kondisi higienis.

11) Pemanenan, Panen dipersiapkan dengan baik untuk hindari pengaruh temperatur tinggi pada ikan.

12) Penanganan Hasil, Peralatan dan perlengkapan untuk penanganan hasil mudah dibersihkan dan didesinfeksi (bila perlu) serta selalu dijaga dalam keadaan bersih.

13) Pengangkutan, Peralatan dan fasilitas pengangkutan yang digunakan mudah dibersihkan dan selalu terjaga kebersihannya (boks, wadah, dll)

14) Pengolahan Limbah, Limbah (cair, padat dan bahaya) dikelola dengan cara yang higienis dan saniter untuk mencegah kontaminasi.

15) Pencatatan

16) Tindakan Perbaikan, dilakukan sebagai kegiatan yang rutin dan terkendali

17) Pelatihan, Pemilik unit usaha atau pekerja sadar dan terlatih (pelatihan, seminar, workshop, socialization, dsb) dalam mencegah dan mengendalikan bahaya keamanan pangan dalam perikanan budidaya.

18) Kesehatan dan Higienis Personal, pekerja yang menangani ikan dalam kondisi sehat.

 

B.    Materi II : “Peranan Probiotik Dalam Berbudidaya Ikan/Udang” oleh Aris Handoko, S.Pi. selaku  Pengelola Kesehatan Ikan Ahli Muda Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.

Ø  Probiotik adalah mikroba yang menguntungkan bagi ikan yang dibudidayakan.  Mikroba itu antara lain bakteri asam laktat seperti Lactobacillus, Carnobacterium, beberapa kelompok Bacillus, dan Pseudomonas.

Ø  Bakteri berfungsi menguraikan sisa pakan, senyawa organic dari pakan yang terlarut, dan kotoran ikan. Sampah-sampah itu dapat mengotori air dan menjadi tempat tumbuh bakteri pathogen, jamur atau mikroba jahat, dan menyebabkan ikan mudah terserang penyakit.

Ø  Peranan probiotik dalam budidaya ikan yakni menekan populasi mikroba jahat yang berada dalam saluran pencernaan dengan cara berkompetisi untuk menempati ruang (tempat menempel) dan kesempatan mendapatkan nutrisi.

Ø  Manfaat probiotik diantaranya :

-       Pencegahan dan pengobatan penyakit,

-       Ketersediaan Pakan,

-       Meningkatkan Produktivitas Budidaya,

-       Memperbaiki lingkungan,

Ø  Peranan probiotik dalam budidaya ikan/ udang sangat membantu pembudidaya, karena dapat meningkatkan hasil produksi yang diperoleh

Ø  Kultur bakteri digunakan untuk ikan kecil umur 0-1 Bulan. Bahan yang digunakan adalah 6 Liter gula tetes, 2 Liter probiotik EM4, air 1 gendong/120 Liter. Bahan tersebut  dimasukkan ke dalam wadah/gendong kemudian di kultur dengan menggunakan aerator selama 3-5 Hari. Selanjutnya hasil kultur tersebut diaplikasikan langsung ke dalam tambak/kolam untuk budidaya ikan/udang. Kultur bakteri ini memanfaatkan bakteri aerob sehingga memerlukan oksigen. 

Ø  Fermentasi probiotik untuk ikan besar umur 1-2 bulan ke atas. Bahan yang digunakan yakni gula tetes 3 Liter, 1 bungkus ragi tape, 10 Kg dedak halus, air dan 2-3Kg pupuk urea. Bahan tersebut di tutup rapat kurang lebih selama 2-3 hari. Kemudian diaplikasikan bersama pakan ke tambak/kolam.

Kultur bakteri ini dimanfaatkan untuk menumbuhkan pakan alami dan memperbaiki kualitas air tambak, meningkatkan metabolism dan kesehatan ikan/udang yang dipelihara serta merupakan budidaya ikan/udang ramah lingkungan.

 

Last updated 2024-09-26