A.
Materi
I : “Paket Percontohan Budidaya Ikan Lele, Ikan Bandeng Dan Udang Vaname DAK
Ta. 2024” oleh Johar Gunawan, S.Pd., S.E., M.M selaku Plt Kepala Dinas
Perikanan Kabupaten Gresik
Ø
Kelompok
pembudidaya ikan penerima paket percontohan Budidaya dengan sumberdana DAK TA.
2024 telah dilakukan verifikasi dan identifikasi sebelumnya oleh penyuluh
perikanan dan Dinas Perikanan Kab Gresik.
Ø
Pokdakan
penerima adalah pokdakan yang telah melakukan kegiatan Budidaya, memiliki SK
Pembentukan Kelompok dari Kepala Desa, Surat Keterangan Terdaftar dari Dinas
Perikanan, Surat Keputusan Kepala Dinas Perikanan tentang Kelompok Pembudidaya
Ikan di Kabupaten Gresik, Kusuka pembudidaya ikan dan kelompok telah memiliki
kusuka kelompok.
Ø
Paket
Percontohan DAK diberikan kepada 3 kelompok pembudidaya ikan lele, udang vaname
dan bandeng
Ø
Paket
percontohan Budidaya ikan lele diserahkan kepada Kelompok Pembudidaya Ikan
Karya Mandiri Desa Beton Kecamatan Menganti, dengan rincian barang :
-
Benih
Ikan Lele 12.000 Ekor
-
Kolam
terpal bundar 6 unit
-
Pakan
Ikan Nomor 1 : 30 Kg
-
Pakan
Ikan Nomor 2 : 350 Kg
-
Pakan
Ikan Nomor 3 : 1.149 Kg
-
Aerator
1 unit
B.
Materi
II : “Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ikan Lele” oleh Ratna Heri
Sulistyowati, S.Pi. selaku Kepala Bidang
Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Gresik
Ø
Penyakit
yang Disebabkan oleh Bakteri
1.
Aeromoniasis,
Aeromonas hydrophila. Disebut juga penyakit merah. Serangan bakteri ono
bersifat akut, dan apabila kondisi lingkungan terus merosot, kematian yang
ditimbulkan dapat mencapai 100%.
2.
Enteric
Septicemia of Catfish (ESC), Bakteri penyebab ESC adalah Bakteri edwardsiella
ictalurid. Gejala klinis Ikan menjadi lemah, nafsu makan menurun, warna insang
pucat, Terkadang mata menonjol dan/atau perut bengkak (dropsy), Timbul
bintik-bintik merah pada bawah dagu, perut atau pangkal sirip, Berenang di
permukaan air atau tepi kolam dengan kepala mengarah ke atas, Sebelum mati,
biasanaya ikan berenang seperti kejang dan/atau berenang seperti spiral dan
Ditemukan bercak putih pada organ dalam (hati, limfa, ginjal, dll)
3.
Pseudomoniasis,
bakteri Pseudomonas spp. yang merupakan agen penyakit yang berbahaya terutama
pada ikan air tawar serta dapat berakibat kematian yang tinggi karena penyakit
ini menular dalam waktu yang cepat bila kondisi perairan memungkinkan.
Penyebaran melalui kontak langsung dengan ikan yang sakit atau lingkungan yang
tercemar. Serangannya biasanya terjadi ketika ikan rentan atau lemah akibat
lapar, pakan tidak cocok, dingin, atau kondisi air yang tidak baik.
Ø
Penyakit
yang Disebabkan oleh Virus
1.
Channel
Catfish Virus Disesase (CCV), Herpesvirus. Virus ini menyerang pada fingerling
(ikan dengan berat <10 gram) pada saat suhu akan mencapai >22C.
Mortalitas cukup tinggi. Penularan diduga akibat kontak langsung dengan air dan
pakan. Penularan diduga secara vertical ke anakan dan telur. Ikan yang sembuh
tetap berpotensi terserang kembali dan menjadi pembawa (karier). Burungn
pemangsa ikan, ular, kura-kura dapat menjadi pembawa virus dari satu tempat ke
tempat lain.
Ø
Penyakit
Yang Disebabkan Oleh Jamur
1.
Epizootic
Ulcerative Syndrome, merupakan penyakit borok yang disebabkan infeksi jamur
Aphanomyces invadans. Spora jamur menginfeksi permukaan tubuh ikan, sehingga
menimbulkan borok. Tingkat kematian 20-80%.
2.
Saprolegnia,
jamur saprolegnia spp dan Achlya spp yang hidup padasalinitas 3 promil dan
tumbuh optimum pada suhu air 18-26C. serangan bersifat kronis dan akut,
mengakibatkan kematian hingga 100%.
Ø
BAKU MUTU KUALITAS AIR UNTUK
PEMELIHARAAN
No. |
Parameter |
Baku mutu |
1. |
Suhu |
25-32 °C |
2. |
pH |
6,5 – 7,5 |
3. |
Oksigen terlarut |
≥5 mg/l |
4. |
Nitrit |
≤1 |
5. |
Ammonia |
≥0,1 |
Ø
Tindakan
pemeliharaan kualitas air Budidaya disesuaikan dengan parameter yang tidak
sesuai dengan baku mutu
Ø Obat Herbal
yang dapat digunakan diantaranya :
1.
Mengkudu
2. Daun Pepaya
3. Jahe
4. Bawang
Putih
5. Ciplukan
6. Eceng
Gondok
7. Jambu biji
8. Kelor
9. Ketapang
10. Kunyit
11. Lidah Buaya
12. Meniran
13. Batang pisang
14. Temulawak
Last updated 2024-09-26